Waspada Tampon Nyangkut di Vagina, Ini Cara Pakai Yang Benar

banner 468x60

Media Massa – Di deretan trending Google hari ini, Selasa (27/12/2022) ada tampon yang merupakan produk yang dipakai para wanita saat menstruasi untuk menyerap darah haid. 

Selain menggunakan pembalut, saat menstruasi kaum wanita juga bisa menggunakan tampon untuk menyerap darah haid.

Secara fungsi, tampon sama dengan pembalut namun bentuknya berbeda.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Di Indonesia, kaum wanita lebih familiar dengan pembalut ketimbang tampon.

Untuk diketahui, tampon adalah salah satu pembalut berukuran kecil yang banyak digunakan oleh perempuan karena pemakaiannya yang cukup mudah.

Namun, penggunaan tampon bagi pemula memerlukan sedikit effort karena bentuknya berbeda dengan pembalut.

Untuk menggunakan tampon perlu adaptasi terlebih dahulu karena pembalut ini dimasukkan ke dalam lubang vagina.

Tampon adalah sejenis pembalut perempuan berbentuk silinder yang terbuat dari kapas yang lembut untuk menyerap aliran darah yang keluar saat menstruasi.

Tampon didesain khusus dengan bentuk silinder agar mudah dimasukkan ke dalam vagina.

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, pada ujung tampon terdapat sebuah benang untuk menariknya jika ingin dikeluarkan.

Tampon terbuat dari apa?

Melansir Verywell Health, tampon biasanya terbuat dari kapas, rayon, atau kombinasi keduanya.

Serat penyerap yang digunakan dalam produksi tampon melalui proses pemutihan bebas klorin.

Tampon dimaksudkan untuk menjadi produk sekali pakai, artinya dibuang setelah dipakai untuk menyerap darah menstruasi.

U.S Food and Drug Administration (FDA) mengatakan tampon hanya bisa digunakan sekali pakai.

Tampon yang digunakan kembali dapat membawa risiko infeksi tambahan seperti infeksi ragi, jamur, dan bakteri.

Tampon yang digunakan kembali dapat membawa risiko infeksi tambahan seperti infeksi ragi, jamur, dan bakteri.

Tampon cocok digunakan oleh wanita yang memiliki aktivitas atletik air, seperti perenang.

Selain itu, bentuk tampon juga ideal untuk digunakan saat mengenakan pakaian renang.

Dari segi bahan, tampon dapat menjadi pilihan jika ingin menghindari iritasi akibat penggunaan pembalut.

Tampon memiliki berbagai ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

Tampon biasanya ringan, biasa atau super, dengan ukuran yang menunjukkan tingkat daya serapnya, seperti dijelaskan di laman Today.

Ukuran tampon yang tepat adalah yang menyerap aliran darah tanpa kebocoran terus-menerus, namun pengguna juga tidak bisa merasakannya di dalam.

Jika tampon sering bocor, mungkin karena tamponnya terlalu kecil.

Jika bisa diraba mungkin karena tamponnya terlalu besar atau kurang didorong masuk.

Selain itu, aliran menstruasi dapat sangat bervariasi antara hari pertama dan terakhir menstruasi, namun juga dapat bervariasi sepanjang hari.

Sebaiknya, pengguna selalu sedia berbagai ukuran tampon untuk bersiap menghadapi kemungkinan kebocoran.

Apakah penggunaan tampon dapat menyebabkan sakit?

Sebuah tampon tidak akan sakit jika dimasukkan dengan benar ke dalam vagina.

Jika tampon tidak dimasukkan secara keseluruhan ke dalam vagina, maka dapat menyebabkan ketidaknyamanan, terutama pada lubang vagina.

Penyebab rasa sakit lainnya adalah jika tampon penyerap super digunakan saat aliran menstruasi lebih ringan.

Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit karena kekeringan pada vagina.

Saat aliran menstruasi sedang ringan, maka lebih baik menggunakan pembalut atau tampon yang ramping.

Penyebab rasa sakit saat menggunakan tampon lainnya adalah kekeringan pada vagina.

Hal ini terjadi saat pengguna tampon sulit untuk memasukkannya karena lubang vagina yang kering.

Penggunaan pelumas dapat membantu menggeser tampon.

Jika ada rasa sakit lainnya, sebaiknya pengguna menghubungi layanan kesehatan untuk memastikan tidak ada tampon yang tertinggal di dalam tubuh, nyeri panggul karena infeksi, vaginismus, PMS, dan lain-lain.

Tips penggunaan tampon

Berikut ini tips penggunaan tampon yang dibagikan oleh FDA.

1. Ikuti semua petunjuk berlabel

2. Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah menggunakan tampon untuk membantu mengurangi penyebaran bakteri.

3. Hanya gunakan tampon saat Anda sedang menstruasi.

Tampon tidak dimaksudkan untuk digunakan pada waktu lain atau untuk alasan selain menstruasi.

4. Ganti tampon setiap 4 hingga 8 jam.

Jangan pernah memakai tampon tunggal selama lebih dari 8 jam sekaligus.

5. Gunakan tampon dengan daya serap terendah yang dibutuhkan.

Jika Anda bisa memakai satu tampon hingga delapan jam tanpa menggantinya, daya serapnya mungkin terlalu tinggi.

6. Hubungi penyedia layanan kesehatan jika Anda mengalami nyeri, demam, atau gejala tidak biasa lainnya setelah menggunakan tampon.

7. Ketahui tanda-tanda sindrom syok toksik (TSS) dan cara mengurangi risikonya

Gejala dan tanda TSS mungkin termasuk demam mendadak (biasanya 102°F atau lebih), muntah, diare, pingsan atau perasaan seperti akan pingsan saat berdiri, pusing, atau ruam yang terlihat seperti terbakar sinar matahari.

(Sumber : Tribunnews)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *