Koran.co.id – Pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan suatu bangsa. Di Indonesia, meskipun sudah banyak kemajuan yang dicapai dalam sektor pendidikan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Dari ketimpangan akses pendidikan, kualitas pengajaran yang belum merata, hingga kesiapan sistem pendidikan dalam menyambut era digital yang berkembang pesat. Peran mahasiswa, terutama Mahasiswa ilmu Komunikasi, menjadi sangat penting dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut,terutama di daerah-daerah seperti Jawa Timur.
Jawa Timur adalah salah satu provinsi besar di Indonesia yang memiliki berbagai tantangan dalam sektor pendidikan. Meskipun banyak kemajuan yang telah dicapai, masih terdapat perbedaan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Selain itu,rendahnya tingkat literasi digital menjadi salah satu hambatan utama dalam memaksimalkan potensi pendidikan di era Revolusi Industri 4.0. Dalam menghadapi tantangan ini, peran mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya sangat krusial.
Mahasiswa yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik, baik secara langsung maupun melalui media digital, memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya, dengan kemampuan mereka dalam menyampaikan pesan secara efektif, dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya revitalisasi pendidikan. Salah satunya adalah dengan meningkatkan literasi digital dikalangan pendidik dan peserta didik. Mahasiswa Ilmu Komunikasi dapat berperan sebagai fasilitator pelatihan penggunaan teknologi, mulai dari perangkat lunak edukatif hingga platform pembelajaran berbasis digital. Hal ini tentunya akan meningkatkan keterampilan digital guru dan siswa, yang sangat penting di era digital saat ini.
Selain itu, mahasiswa Ilmu Komunikasi juga memiliki keahlian dalam merancang media pembelajaran yang menarik dan interaktif. Media berbasis digital seperti video edukatif, podcast, atau modul digital dapat membantu menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan menarik bagi siswa. Di samping itu, kampanye kesadaran tentang pentingnya pendidikan, terutama di daerah-daerah yang kurang mendapat perhatian, dapat menjadi langkah strategis yang dilakukan oleh mahasiswa untuk membangkitkan minat belajar masyarakat. Melalui berbagai peran tersebut, mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya tidak hanya mengembangkan diri mereka dalam dunia akademik, tetapi juga memberi dampak positif bagi kemajuan pendidikan di Jawa Timur, bahkan Indonesia secara keseluruhan.
Revitalisasi pendidikan mengacu pada pembaruan dan peningkatan kualitas sistem pendidikan agar lebih relevan dan mampu menjawab kebutuhan zaman. Di era Revolusi Industri 4.0, sistem pendidikan tidak hanya dituntut untuk memberikan pengetahuan
akademik, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21, seperti literasi digital, kemampuan berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi.
Menurut penelitian literasi digital menjadi salah satu kunci untuk mengatasi ketertinggalan dalam sistem pendidikan, terutama di daerah pedesaan (Nuri et al., 2024).
Literasi digital tidak hanya mencakup kemampuan menggunakan perangkat teknologi, tetapi juga memahami dan memanfaatkan informasi secara efektif. Sayangnya, tingkat literasi digital di banyak daerah Indonesia, termasuk Jawa Timur, masih tergolong rendah.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi memiliki keahlian yang unik: kemampuan untuk
menyampaikan pesan secara efektif kepada berbagai audiens. Keahlian ini menjadi aset penting dalam upaya revitalisasi pendidikan. Berikut adalah beberapa kontribusi konkret yang dapat dilakukan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya:
1. Mengembangkan Literasi Digital
Mahasiswa dapat berperan sebagai fasilitator dalam meningkatkan literasi digital dikalangan guru dan siswa. Program seperti pelatihan penggunaan aplikasi pendidikan, cara mencari informasi yang valid di internet, hingga cara memanfaatkan media sosial untuk
pembelajaran dapat menjadi langkah awal. Literasi digital memiliki dampak positif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama di kalangan siswa sekolah dasar.
2. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat tentang Pentingnya Pendidikan
Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan sering kali menjadi masalah di daerah pedesaan. Mahasiswa Ilmu Komunikasi dapat menyelenggarakan kampanye
kesadaran melalui media sosial, seminar, atau diskusi publik. Misalnya, kampanye yang menyoroti cerita sukses individu yang berhasil mengubah hidupnya melalui pendidikan.Kampanye berbasis cerita atau storytelling cenderung lebih efektif dalam membangun kesadaran masyarakat.
3. Menciptakan Media Pembelajaran Digital Salah satu tantangan utama dalam pendidikan adalah minimnya akses terhadap sumber pembelajaran berkualitas. Mahasiswa dapat berkontribusi dengan menciptakan media pembelajaran digital, seperti video interaktif, infografis, atau podcast edukatif. Konten ini dapat diunggah di platform seperti YouTube untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media digital dapat meningkatkan minat belajar siswa hingga 70% (Nisa Hafzhiyah Hasibuan, 2024).
4. Pelatihan Komunikasi untuk Guru
Guru memiliki peran sentral dalam keberhasilan pembelajaran. Namun, tidak semua guru memiliki keterampilan komunikasi yang efektif. Mahasiswa Ilmu Komunikasi dapat mengadakan pelatihan komunikasi untuk membantu guru menyampaikan materi secara lebih
menarik dan mudah dipahami. Pelatihan ini dapat mencakup teknik presentasi, penggunaan bahasa tubuh, dan cara membangun interaksi yang positif dengan siswa. Guru yang memiliki
keterampilan komunikasi yang baik dapat meningkatkan keterlibatan siswa hingga 60%
5. Kolaborasi dengan Pemerintah dan Komunitas Mahasiswa juga dapat menjadi penghubung antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat dalam merancang program pendidikan yang relevan. Kolaborasi ini penting untuk
memastikan bahwa program-program yang dirancang sesuai dengan kebutuhan lokal.
Tantangan yang Dihadapi Meskipun memiliki potensi besar, mahasiswa sering menghadapi tantangan dalam mengimplementasikan program-program pendidikan. Beberapa tantangan utama meliputi:
Keterbatasan Sumber Daya: Minimnya dana dan fasilitas dapat menghambat
pelaksanaan program.
Resistensi terhadap Perubahan: Masyarakat, terutama di daerah pedesaan, sering
kali skeptis terhadap program baru.
Kurangnya Dukungan Institusi: Program mahasiswa sering kali kurang mendapat perhatian dari institusi pendidikan atau pemerintah setempat.
Namun, tantangan ini dapat diatasi dengan pendekatan yang kreatif dan kolaboratif.
Misalnya, mahasiswa dapat mencari mitra dari sektor swasta untuk mendukung program mereka, atau menggunakan pendekatan berbasis komunitas untuk membangun kepercayaan masyarakat.
Studi Kasus: Implementasi Program Literasi Digital di Jawa Timur
Sebuah studi yang dilakukan di Jawa Timur menunjukkan bahwa program literasi digital yang melibatkan mahasiswa sebagai fasilitator berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan teknologi. Program ini melibatkan pelatihan langsung di sekolah sekolah dan penyediaan modul pembelajaran berbasis digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah mengikuti program ini, 85% siswa merasa lebih percaya diri dalam
menggunakan perangkat teknologi untuk pembelajaran (Ristanti et al., 2024).
Kesimpulan
Revitalisasi pendidikan lokal di Jawa Timur adalah tugas bersama yang membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya.
Dengan keahlian komunikasi yang mereka miliki, mahasiswa dapat berkontribusi dalam meningkatkan literasi digital, menciptakan media pembelajaran yang inovatif, dan
membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan.
Meskipun tantangan tetap ada, semangat dan kreativitas mahasiswa adalah aset
berharga yang dapat membawa perubahan positif. Dengan dukungan yang tepat, mahasiswa dapat menjadi motor penggerak untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif,
relevan, dan berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
- Nisa Hafzhiyah Hasibuan. (2024). Revitalisasi Pemanfaatan Youtube Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Di UINSU. Sintaksis : Publikasi Para Ahli Bahasa Dan Sastra Inggris, 2(4), 01–08. https://doi.org/10.61132/sintaksis.v2i4.736
- Nuri, M., Azzahra, A., & Rachmanc, I. F. (2024). Cendikia Membangun Masa Depan yang Terhubung: Pendidikan dan Literasi Digital di Era Revolusi Industri 4.0. Cendikia:
Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, 2(5), 500–507. - Ristanti, I., Mutiara Insani, S., Muslihin, H. Y., Universitas, P., Indonesia, P., & Tasikmalaya,
K. (2024). Peran Literasi Digital Terhadap Pendidikan Karakter Siswa Di Sekolah Dasar. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 09(01), 4812–4821.
Penulis : Rafi Putra Firmansyah
NIM : 1152300154
Matkul: Teknik Penulisan Ilmiah (I)