Koran.co.id – Keberagaman budaya dan Bahasa di Indonesia menjadi salah satu anugrah Tuhan dan merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh Negara lain.
Keberagaman tersebut disebabkan dari faktor geografis dan adanya perkembangan Bahasa yang berbeda-beda pada setiap daerah. Perbedaan ini ditimbukan oleh adanya faktor
geografis, misalnya Bahasa dan Budaya masyarakat yang hidup di daerah pegunungan sangat berbeda dengan Bahasa dan budaya masyarakat yang hidup di daerah pantai. Perbedaan ini
muncul pada intonisasi dan pemilihan kata dalam berbicara, desain rumah dan pakaian, upacara adat, seni tari, dan lain-lain.
Di era digital, perkembangan teknologi komunikasi telah mengubah cara pandang masyarakat berinteraksi, berbagi informasi, dan memahami keberagaman budaya. Teknologi
internet mengalami kemajuan, telah menciptakan kehidupan sosial di dunia virtual, kemudahan yang diberikan oleh media sosial untuk memudahkan berinteraksi tanpa batasan geografis, batas ruang, dan waktu. Namun di sisi lain, arus digitalisasi ini juga menghadirkanntantangan besar. Budaya lokal dulunya berkembang secara ekslusif dalam komunitas tertentu
kini harus berhadapan dengan pengaruh budaya global yang menyebar dengan cepat melaluibmedia sosial. Gaya hidup, dan nilai-nilai budaya asing sering kali lebih mudah diakses dan diadobsi, sehingga menggeser perhatian masyarakat, khususnya generasi muda, dari warisan budaya mereka sendiri.
Kondisi ini menimbulkan dilema di satu sisi, sistem komunikasi mampu menjadi alat untuk memperkenalkan budaya lokal ke dunia, tetapi di sisi lain, tanpa pengelolaan yang baik,bdigitalisasi dapat mengikis identitas budaya lokal dan mendorong homogenisasi budaya.
Dengan latar belakang ini, sangat penting untuk memahami bagaimana sistem komunikasibdapat memainkan peran yang signifikan dalam menjaga sekaligus mengambangkan keberagaman budaya di Indonesia.
Generasi muda Indonesia, yang sering kali disebut sebagai generasi milenial dan generasi Z, memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial, termasuk dalam hal sistem komunikasi dan budaya. Di era digital yang serba cepat ini, generasi muda tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga menjadi produsen konten yang berperan besar dalam membentuk arah komunikasi dan kebudayaan Indonesia.
Di era yang sudah super canggih saat ini, kita tidak boleh luput atau pun meninggalkan berbagai macam jenis budaya leluhur kita dan bahkan kita pun harus patut utuk melestarikannya supaya para generasi saat ini pun tak akan pernah ketinggalan, bahwa
ternyata berjalannya waktu hingga sampai sekarang itu banyak sekali Sejarah serta budaya yang kita pun harus mengerti dan paham makna didalamnya. Supaya kita pun bisa belajar
banyak budaya yang ada di sekitar kita dan mungkin juga nantinya banyak teman-teman ataupun orang disekitar yang penasaran dengan konten atau informasi yang kita bisa sampaikan melalui apa yang sudah kami pahami dan mengerti.
“Kami selalu menjunjung tinggi persatuan dan toleransi antar semua orang” disekitar ,dan banyak belajar banyak hal bahwa peran kami pun ternyata sangat bermanfaat untuk orang” disini “ ujar dona menjelaskan dengan penuh detail dan singkat
Peran kita sangat penting bagi generasi saat ini, sangat disayangkan jika budaya yang kita pijak ini banyak yang tidak mengerti bagaimana untuk bisa terus berdiri tegak dan bisa terus
melestarikan budaya yang ada.
“Peran kita sangat penting disamping kita handal bersosial media, bahkan mendengarkan opini publik yang terkadang kurang relevan. Dari sini, kita bisa menyaring informasi yang
ada di sistem komunikasi saat ini, tanpa melupakan nilai dalam budaya saat ini” ujar calista mahasiswi yang menjelaskan betapa peran generasi saat ini penting agar semua kalangan pun bisa mengerti betapa bangganya kita sebagai generasi muda untuk terus melestarikan budaya
yang ada.Walau jaman sudah berubah, tetapi satu kesatuan bahkan budaya yang ada di tanah kita tetap dijaga dan di junjung tinggi. Karena budaya pun merupakan sistem komunikasi
yang penting dalam bermasyarakat.
Demikian adanya artikel ini,dibuat untuk tugas Mata Kuliah Sistem Komunikasi Indonesia, Univeristas 17 Agustus 1945 Surabaya, dan Dosen Pengampu Bapak Drs.Widiyatmo
Ekoputro,MA.
Penulis :
1.Callista Salsabila / 1152300130
2.Laila Dona B.N / 1152300155
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.