Media Massa – PT Pupuk Kalimantan Timur memiliki perhatian yang cukup besar terhadap program keberlanjutan baik dari segi lingkungan, sosial, dan sekonomi.
Pada kesempatan ini, penjelasan terkait kegiatan keberlanjutan akan fokus terhadap Creating Shared Value (CSV) yang saat ini programnya dipimpin oleh Anggono Wijaya selaku Vice President TJSL.
Anggono Wijaya menjelaskan awal perjalanan perusahaannya mengenal CSV sebenarnya jauh lebih awal sebelum dikeluarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-05/MBU/04/2021.
Anggono pun turut menjelaskan secara singkat perihal yang wajib diperhatikan oleh perusahaan pada umumnya ketika menjalankan CSV ialah melibatkan kegiatan mulai dari hulu ke hilir.
Anggono Wijaya mengawali salah satu cerita CSV PT Pupuk Kalimantan Timur dengan keberhasilannya yang turut mendampingi berjalannya program Keramba Jaring Apung (KJA). “Program sebenarnya muncul karena bermula dari protes warga yang mengklaim kami merusak ekosistem laut, padahal kami sudah menggunakan SOP yang dipastikan tidak merusak lingkungan dan nyatanya selain PT Pupuk Kalimantan Timur ada banyak perusahaan lain juga di sekitar sana,” tuturnya.
Untuk mematahkan asumsi warga sekitar, perusahaan berinisiatif dengan menjawabnya melalui program Keramba Jaring Apung (KJA) yang ditujukan kepada para nelayan.
Program KJA ditujukan untuk hadir mengedukasi para nelayan cara penangkapan ikan yang tepat dan tanpa merusak lingkungan. Faktanya hasil observasi perusahaan, sebelumnya masih banyak nelayan yang menggunakan cara kurang tepat sehingga berisiko merusak lingkungan dan berimbas pada kematian para ikan. Program KJA dinilai berhasil dan diterima baik oleh nelayan.
Kemudian, perusahaan juga ingin memastikan bahwa program yang dibawanya memiliki manfaat jangka panjang, sehingga unsur ekonomi yang mandiri untuk masyarakat sangat ditekankan supaya diimplementasikan. Maka dari itu perusahaan juga memfasilitasi pendirian warung apung kerlop-kerlop untuk para istri nelayan, sehingga pendapat ekonomi rumah tangga mereka aman.
Jika banyak yang bertanya, faktor di balik keberhasilan inovasi program CSV perusahaan yang berlokasi di Kota Bontang tersebut, maka jawabannya adalah mereka membuka ruang usulan dari internal maupun eksternal. Karyawan perusahaan pun diberikan ruang untuk menyampaikan aspirasinya melalui PT Pupuk Kalimantan Innovation Awards.
Sementara untuk eksternal yaitu pelajar dan mahasiswa dapat menyalurkannya dengan berpartisipasi pada kompetisi PT Pupuk Kalimantan Timur Innovation Challenge. Hasil yang didapatkan dari ruang aspirasi internal maupun eksternal pun turut mendorong munculnya inovasi di program CSV perusahaan.
Anggono menyebutkan salah satu contoh program inovasi dari ruang aspirasi yang diselenggarakan adalah pelatihan buat masyarakat binaan untuk penyablonan karung pupuk. Hal tersebut dilakukan karena dari hasil penelusuran perusahaan bahwasannya biaya yang paling banyak dikeluarkan dari proses produksi adalah kemasan karung pupuk.
Maka dari itu perusahaan memberikan latihan untuk masyarakat sablon karung dengan kualitas yang baik sehingga bisa menjadi supply kemasan ke perusahaan.
Program CSV yang turut dilaksanakan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur juga disampaikan dalam kegiatan CSR Outlook yang diinisiasi oleh Olahkarsa pada tanggal 25 November 2022 di Jatiluhur Valley and Resort.